FOTOGRAFI KOMERSIAL
Oleh : Bapak Didiet Anindita
5 November 2015
Anggota Kelompok 4 :
Fransisca Setyawan 915120001
Shelvie Djapri 915120012
Levina Vionetta 915120023
Ancilla Nataly 915120026
Ria Yoan Sanjaya 915120027
Dalam kelas Kapita Selekta pada hari
kamis tanggal 5 November kemarin, Kelas kami kembali kedatangan seorang tokoh
yang memberi inspirasi bagi kami. kali ini adalah Bapak Didiet Anindita seorang
fotografer terkemuka yang sudah sangat berpengalaman di bidang fotografi. pada
kesempatan kali ini, bapak Didiet memberikan materi sehubungan dengan dunia
fotografi yakni fotografi komersial. berikut adalah penjelasan mengenai materi
selengkapnya :
Fotografi dalam bahasa inggris disebut
sebagai photography, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu "Photos"
yang berarti Cahaya dan "Grafo" yang berarti Melukis / Menulis.
Sehingga fotografi adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media
cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau dengan merekam
pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat
paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak
ada foto yang bisa dibuat. (https://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi)
1). Untuk Membuat Konsep Butuh
Banyak Orang
Dalam proses pembuatan foto dibutuhkan waktu kurang lebih
selama tiga minggu dan memerlukan tenaga dari banyak rekan yang bekerja
sehingga sebuah foto yang diinginkan oleh klien dapat terwujud sesuai dengan
yang diharapkan. Seperti contohnya untuk brand mobil Lotus yang beberapa tahun
lalu pernah mempercayakan foto mobilnya di garap oleh agensi pak Didiet, yang
memerlukan waktu tiga minggu dalam pembuatan fotonya. Dibalik terciptanya sebuah
foto yang menarik dan indah, diperlukan adanya negosiasi dan kerja sama yang
baik antara fotografer dan tim dengan klien. Fotografer tidak dapat memutuskan
sendiri konsep dari foto yang diambil, karena hal tersebut harus disesuaikan
dengan konsep klien. begitupun klien yang harus bisa menerima saran dari pihak
fotografer agar foto yang diahsilkan nantinya bisa terlihat menarik. oleh
karena itu proses pembuatan foto sendiri dapat memakan waktu lama hingga tiga minggu
karena banyaknya hal-hal yang harus dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa
orang yang terlibat dalam proses pembuatan sebuah foto :
- Fotografer
- Klien
(yang memiliki dana untuk berjalannya semua proses hingga selesai)
- Pengarah
Gaya
- Make
Up Artist
- Wardrobe
- Copy
Writer
Pak
Didiet dalam kelasnya menjelaskan, oleh karena itu agensi nya membutuhkan
banyak tenaga untuk membantunya untuk mempermudah pekerjaaanya. Dimana beliau
sering memperkerjakan mahasiswa UNTAR yang memiliki pengalaman di bidang yang
diperlukan. selain ini dapat memberikan kemudahan bagi agensi, beliau juga
ingin memberikan banyak pengetahuan dan pengalaman kerja untuk mahasiswa UNTAR
baik yang belum atau sudah lulus.
2). Klien Sudah Membentuk Konsep
Foto
Ketika klien ingin membentuk sebuah konspe
foto, hal pertama yang menjadi inti dalam pembuatan foto itu adalah apakah
klien ingin menjadikan bentuk frame nya secara vertical atau horizontal. Terdapat
rumus dalam dunia fotografi untuk menentukan komposisi frame, yakni Rule of
Third. Komposisi Rule of Third adalah salah satu prinsip komposisi fotografi yang paling
dikenal dan paling populer bagi mayoritas penggemar potret memotret. Aturan
komposisi ini menjadi pondasi bagi keseimbangan elemen foto sehingga secara
keseluruhan foto tampak lebih enak dilihat. Pada rules of thirds, bidang
foto dibagi menjadi tiga bagian sama besar baik secara vertikal maupun
horisontal sehingga anda memiliki 9 area yang sama besar. Singkatnya pak
Didiet mengatakan tiga buah garis imajiner yang horizontal & vertical.
Seperti dalam foto berikut, dimana
mobil berada di kotak tengah dan model berada di samping kiri agar komposisi
gambar terlihat rapih dan bagus.
Selain
itu, di dalm fotografi juga ada yang namanya Depth of Field, yakni jarak
antara benda-benda terdekat dan terjauh dalam sebuah latar (dalam hal ini
sebuah foto) yang bisa diterima ketajaman gambarnya – suatu zona yang bisa
diterima ketajaman gambarnya. Meskipun suatu lensa hanya bisa fokus pada satu
jarak tertentu, penurunan ketajaman yang terjadi adalah secara bertahap pada
sisi depan dan belakangnya. Oleh karena itu, ketidaktajaman yang terjadi tidak
begitu terlihat dalam kondisi normal. Pak Didiet menjelaskan bahwa
setiap memotret model, titik fokusnya adalah di muka dan hal itu merupakan hal
yang wajib karena setiap orang yang melihat sebuah foto yang terdapat seorang
model di dalam nya, pasti melihat wajah dari model tersebut. Sehingga wajah
merupakan bagian yang terpenting dalam ketajaman sebuah foto. Tingkat ketajaman
antara wajah model dengan background harus jelas. Oleh karena itu diperlukan
teknik Depth of Field yang mahir.
Pada dasarnya dalam pembuatan sebuah cover foto yang baik,
tidak boleh ada kata-kata yang menutupi gambar. Namun karena foto yang diambil
adalah untuk keperluan cover majalah, maka hal ini diperbolehkan. Sebelumnya hal
ini sudah melalui berbagai pertimbangan dan rapat yang dilakukan oleh beberapa
pihak yang memiliki wewenang di dalamnya. Yakni pihak marketing majalah,
redaksi, fotografer nya sendiri, dan lain sebagainya. Seperti contohnya cover majalah
Femina yang juga hasil karya dari pak Didiet ini. Brand Femina nya memang
berada di belakang kepala model dan tertutupi oleh model sehingga membuat
tulisan ini menjadi tidak lengkap. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena
mengingat Femina dalah majalah yang sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu
dan hampir semua masyarakat mengetahui akan adanya brand majalah Femina
sehingga pihak Femina tidak perlu takut akan kehilangan pembaca setianya. Selanjutnya
besar kecil nya tulisan juga ditentukan dari seberapa pentingnya berita
tersebut untuk di publikasikan. Kemasan dari
cover majalah juga harus di desain semenarik mungkin agar pembeli tertarik
untuk membaca dan membelinya.
Selanjutnya istilah
lainnya yang terkenal di dunia fotografi adalah Zone System. Yakni, teknik
fotografi untuk mengoptimalkan pencahayaan pada film dan juga gradasi dari
terang yang diwakili oleh warna putih dan gelap yang diwakili oleh hitam. Seperti
contohnya dalam foto berikut, dimana keseluruhan foto memiliki gradasi
putih-abu tua-hitam-gelap.
Kesimpulan
dari kelas Pak Didiet minggu ini, mahasiswa diberikan pengetahuan mengenai
teknik fotografi yang nantinya akan berguna bagi mahasiswa yang memiliki hasrat
dan minat pada bidang fotografi. Selain itu melalui kesempatan ini, seklaigus
membuka networking untuk kemajuan bersama.