Jumat, 01 November 2013

PERILAKU KONSUMEN

PERILAKU KONSUMEN



            Keputusan untuk membeli barang dan jasa tertentu terkadang merupakan hasil dari proses yang laam dan rumit yang mencakup kegiatan mencari informasi, membandingkan berbagai merek, melakukan evaluasi, dan kegiatan lainnya. Namun terhadap produk lainnya, keputusan pembelian dapat terjadi secara mendadak, mungkin hanya dengan melihat produk tersebut di pajang di pasar swalayan dengan harga diskon. Sering ditemui, konsumen sering membeli suatu produk karena dorongan hati yang muncul saat itu.
            Para pemasar mungin membayangkan diri mereka sendiri sebagai konsumen (metode introspeksi) atau mewawancarai sejumlah pembeli dan meminta mereka untuk menceritakan kejadian-kejadian yang menyebabkan pembelian (metode retrospeksi), atau mencari konsumen yang berencana membeli produk dan meminta memikirkan proses pembelian yang akan dijalani (metode prospektif), atau meminta konsumen menguraikan cara yang ideal membeli suatu produk (metode perpektif). Masing-masing metode menggambarkan tahap-tahap dalam proses pembelian.
PENGENALAN MASALAH
            Tahap pertama dalam proses pengambilan keputusan konsumen adalah pengenalan masalah yang terjadi ketika konsumen melihat suatu masalah yang menimbulkan kebutuhan dan ia termotivasi untuk menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan itu.
Faktor-faktor yang menyebabkan penganaln masalah :
·         Persediaan Habis/berkurang
Pengenalan masalah terjadi ketika konsumen yang menggunakan produk tertentu kehabisan persediaan atau stok yang tersedia sudah menipis sehingga perlu ditambah
·         Ketidakpuasan
Pengenalan masalah terjadi karena konsumen mereasa tidak puas dengan keadaan yang terjadi saat ini dan atau merasa tidak puas dengan produk yang sedang digunakan.
·         Kebutuhan Baru
Perubahan dalam hidup konsumen sering kali menghasilkan kebutuhan dan keinginan baru.
·         Keinginan
Banyak konsumen yang membeli produk yang bukan merupakan kebutuhan penting dalam hidupnya. Dengan kata lain, konsumen membeli produk hanya sekedar untuk memenuhi keinginannya saja.
·         Hubungan Produk
Pengenalan maslaah dapat pula disebabkan pembelian suatu produk.
·         Peran Pemasar
Sumber pengenalan masalah lainnya adalah tindakan pemasar yang mendorong konsumen untuk tidak puas dengan kondisi atau situasi yang ada saat ini.
·         Produk Baru
Pengenalan masalah dapat juga terjadi karena perusahaan memperkenalkan produk yang lebih inovatif dan menarik perhatian konsumen.
PENCARIAN INFORMASI
            Tahap selanjutnya adalah pencarian informasi. Ketika konsumen melihat adanya masalah atau kebutuhan yang hanya dapat dipuaskan melalui pembelian suatu produk, maka mereka mulai mencari informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan pembelian.
EVALUASI ALTERNATIF
            Setelah konsumen mendapatkan informasi, maka tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi alternative. Pada tahap ini, konsumen membandingkan berbagai merek produk yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang dihadapi dan memuaskan kebutuhan atau motif yang mengawali proses keputusan pembelian tersebut.
KEPUTUSAN PEMBELIAN
            Sebagai hasil dari kegiatan evaluasi alternatif, konsumen mulai mengarah pada niat atau keinginan untuk membeli dengan kecenderungan untuk membeli merek tertentu. Keinginan untuk membeli secara umum didasarkan pada upaya mencocokan motif pembelian dengan atribut atau karakteristik merek yang tengah dipertimbangkan dengan melibatkan aspek priskologis, seperti motivasi, persepsi, sikap, dan integrasi.
PERILAKU PEMBELIAN
            Pengambilan keputusan oleh konsumen pada dasranya berbda-beda bergantung pada jenis prtoduk yang akan dibeli. Keputusan untuk membeli pasta gigi atau sabun mandi, misalnya, akan berbeda dengan keputusan untuk membeli komputer pribadi atau mobil baru. Pembelian yang rumit dan mahal mungkin akan melibatkan lebih banyak pertimbangan pembeli dan lebih banyak peserta. Membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan merek.
PERILAKU PASCA PEMBELIAN
            Proses keputusan konsumen tidak berkahir saat produk dibeli, melainkan berlanjut pada periode pasca pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian , dan pemakaian produk pasca pembelian.
·         Kepuasan Pasca Pembelian
Jika kinerja produk lebih rendah dari pada harapan, pelanggan akan kecewa. Namun jika ternyata sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Jika melebihi harapan pembeli akan sangat puas. Konsumen memiliki harapan berdasarkan pesan yang mereka terima dari penjual, teman, dan sumber-sumber informasi lain.
·         Disonansi Kognitif
Akibat lain yang dirasakan konsumen dari suatu pembelian adalah munculnya disonansi kognitif atau ketidaknyamanan kognitif, yaitu suatu perasaan ketegangan psikologis atau keraguan pasca pembelian yang dirasakan konsumen setelah membuat keputusan pembelian yang sulit. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar